BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peranan
teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor
kehidupan termasuk juga pada bimbingan dan konseling. Keberadaan bimbingan
konseling supaya tetap diterima dalam masyarakat tentunya juga harus
berkolaborasi dengan perkembangan teknologi informasi. Penguasaan teknologi
informasi bagi seorang konselor merupakan suatu keharusan yang tidak bisa
ditawar lagi.
Teknologi informasi berdampak luas
dalam berbagai bidang kehidupan. Bidang politik, sosial dan budaya, pendidikan,
ekonomi, dan bisnis telah mengaplikasikan teknologi informasi dalam
memperlancar segala urusan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
pentingnya teknologi informasi dalam bimbingan konseling yaitu: pertama karena
perkembangan era globalisasi yang meningkat sehingga menuntut seorang konselor
dalam engusaan teknologi informasi. Kedua karena berkembangnya teknologi
informasi mampu membantu konselor dalam melakukan layanan-layanan bimbingan
konseling tidak hanya secara langsung tetapi bia juga dengan tidak langsung
misalnya konseling melalui telepon, konseling menggunakan surat magnetic
(disket ke disket), konseling melalui video
phone, konseling melalui internet (e-mail,
chating, webcam, jejaring sosial, dan sebagainya) dengan tetap
memperhatikan kode etik dalam bimbingan konseling.
Diharapkan bagi konselor supaya mampu
menerapkan system yang baik dalam teknologi informasi sehingga layanan-layanan
bmbingan konseling bisa diterapkan secara komprehensif. Pesatnya teknologi dan
luasnya informasi menuntut dunia BK untuk menyesuaikan dengan lingkungan agar
memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknologi informasi juga menuntut baik konseli
ataupun konselor itu sendiri untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan up to
date. Walaupun kenyataannya, konselor dan tenaga pendidik lainnya masih banyak
yang buta akan teknologi seperti internet. Padahal internet merupakan media
yang efektif dalam proses layanan Bimbingan dan Konseling. Solusi untuk hal
ini, sebaliknya dan seharusnya konselor dan tenaga pendidik lain sosialisasi
tentan penggunaan media TI yang akan mendukung kinerjanya masing-masing.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI
Menurut Haag dan Keen (1996) Teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi
dan melalukan tugas-tugas yang behubungan dengan pemrosesan informasi.
(http://id.shvoong.com,dikutip pada tanggal
30 Mei 2012 pukul / 04.56 WIB)
Menurut Martin (1999) Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirimkan informasi.
(http://id.shvoong.com,dikutip pada tanggal
30 Mei 2012 pukul 04.56 WIB)
Menurut Williams dan Sawyer (2003)
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
(hhtp://id.shvoong.com,dikutip
pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 04.56 WIB)
B. PENGERTIAN BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan adalah
Proses pemberian bantuan (process of
helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan
lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan
konstruksi terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun social)
(http://zdandemak.blogsot.com, dikutip pada
tanggal 30 Mei 2012 pukul 05.08 WIB)
Pengertian lain menjelaskan bahwa
bimbingan dan konseling yaitu Proses interaksi antara konselor dengan klien /
konselor baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media:
internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan
potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.
(http://zidandemak.blogspot.com,dikutip
pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 05.08 WIB)
C. MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
BK
1.
Akan meningkatkan kreatifitas,
meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas
akan menjadi lebih menarik.
2.
Akan meningkatkan kunjungan ke website, terutama yang berhubungan
dengan kebutuhan siswa.
3.
Konselor akan memiliki pandangan yang
baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan.
4.
Akan memuculkan respon yang positif
terhadap penggunaan email, tidak akan
menimbulkan kebosanan.
5. Dapat ditemukan
silabus, kurikulum dan lain sebagainya melalui website, dan
6. Terdapat pengaturan
yang baik
Selain
penggunaan internet, dapat dipergunakan pula software seperti Microsoft power
point. Software ini dapat membantu konselor dalam menyampaikan bahan bimbingan
secara lebih interaktif. Konselor dituntut untuk dapat menyajikan bahan layanan
dengan mempergunakan imajinasinya agar bahan layanannya tidak membosankan.
Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukan gambar-gambar di luar
fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi lebih
optimal.
Gambar-gambar
yang disajikan melalui program power point tidak statis seperti yang terdapat
pada Over Head Projector (OHP).
Konselor dapat memasukan gambar-gambar yang bergerak bahkan konselor bisa
melakukan insert gambar-gambar yang ada di sebuah film.
Media
lain yang dapat dipergunakan dalam proses bimbingan dan konseling di kelas
antara lain adalah VCD/DVD player. Peralatan ini sering dipergunakan oleh
konselor untuk menunjukan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku yang
tampak pada tayangan tersebut dipergunakan oleh konselor untuk merubah perilaku
konseli yang tidak diinginkan. Dalam proses pendidikan konselor pun, penggunaan
video modeling ini juga dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan dan
prinsinp konseling yang akan dikembangkan bagi calon konselor. Sebelum VCD/DVD
Player ini ditayangkan, seorang konselor sebaiknya memberikan arahan terlebih
dahulu kepada siswa tentang alasan ditayangkannya sebuah film. Hal ini sangat
penting, sebab dengan memiliki gambaran dan tujuan film tersebut ditayangkan,
maka siswa akan memiliki kerangka berpikir yang sama. Setelah film selesai
ditayangkan, maka konselor meminta siswa untuk memberikan tanggapan terhadap
apa yang telah mereka lihat. Tanggapan-tanggapan ini pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana
konseli berfikir dan bersikap, yang kemudian diharapkan akan dapat merubah perilaku
konseli atau siswa, sumber (http://ulankeyla.blogspot.com,
diakses pada tanggal 30 Mei2012 pukl 05.24 WIB).
D.
Urgensi
Teknologi Informasi Dalam Bimbingan Dan Konseling
Teknologi
informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan, peran
teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor
kehidupan, dan telah menyentuh layanan bimbingan dan konseling. Teknologi
informasi dalam layanan bimbingan dan konseling masuk kepada dukungan system
bimbingan dan konseeling seebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan..Layanan tersebut
saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan
dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media
atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan
dan konseling dengan cara-cara yang lebih menarik,interaktif, dan tidak
terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam
bimbingan dan konseling.
Dinamika
kehidupan yang bergerak cepat,kebutuhan informasi saat itu juga,membuat urgensi
teknologi dan informasi dalam layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan karena
dapat memudahkan hubungan komunikasi antara konselor dan kliennya,sehingga
pelayanan bimbingan dan konseling tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu dan
konseling dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Dunia konseling harus
bisa berkolaborasi dengan dunia teknologi dalam menghadapi dan mempertahankan
keberadaan bimbingan dan konseling. Agar bisa bertahan dan diterima oleh
masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan dalam bentuk
yang efisien dan efektif.
Salah satu penerapan
teknologi informasi dalam BK diantaranya pada penyelenggaraan dukungan sistem.
Dukungan sistem dapat berupa sarana-prasarana, sistem pendidikan, sistem
pengajaran, visi-misi sekolah dan lain sebagainya. Berbicara sarana-prasarana,
memasuki dunia globalisasi dengan pesatnya teknologi dan luasnya informasi
menuntut dunia konseling untuk menyesuaikan dengan lingkungannya agar memenuhi
kebutuhan masyarakat luas.
Pada kenyataannya layanan bimbingan dan konseling sampai saat
ini belum dapat dikatakan materi, sehingga waktu yang diberikan tidak cukup
untuk menyampaikan materi bimbingan dan konseling ini. Dengan adanya ke
urgent¬-an teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling, maka disini kita
dapat menggunakan media teknologi informasi yang tersedia sebagai salah satu
perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan proses bimbingan dan konseling.
Perkembangan Teknologi informasi sejatinya mempengaruhi perkembangan bimbingan dan konseling juga. Hal ini bersifat mutlak,karena apabila bimbingan dan konseling tidak bias mengikuti perkembangan teknologi informasi,maka pelayanan bimbingan dan konseling akan tertinggal dan tidak bias mengikuti perkembangan jaman. Sedangkan dalam hal ini,bimbingan dan konseling dituntut untuk bias mengimbangi dinamika kehidupan individu yang terus berkembang.
Perkembangan Teknologi informasi sejatinya mempengaruhi perkembangan bimbingan dan konseling juga. Hal ini bersifat mutlak,karena apabila bimbingan dan konseling tidak bias mengikuti perkembangan teknologi informasi,maka pelayanan bimbingan dan konseling akan tertinggal dan tidak bias mengikuti perkembangan jaman. Sedangkan dalam hal ini,bimbingan dan konseling dituntut untuk bias mengimbangi dinamika kehidupan individu yang terus berkembang.
Kedudukan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling
berada di dalam layanan dukungan system. Ini berarti bahwa teknologi informasi
menjadi salah satu sarana untuk mendukung layanan bimbingtan dan konseling.
Dengan teknologi informasi,seorang konselor dapat berkreasi dalam memberikan
layanan,sehingga siswa tidak merasa bosan.
Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah
atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan
hampir sebagian besar proses belajar mengajar termasuk Bimbingan dan Konseling.
Seperti kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan
materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup
untuk materi BK ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan
tidak tersedianya waktu yang cukup peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti
akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup
atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang
disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknolgi bisa
menjawab kekurangan waktu tersebut.
Urgensi teknologi informasi dalam bimbingan konseling
menuntut konselor untuk dapat menguasai teknologi agar dapat memudahkan dalam
pemberian pelayanan konseling kepada kliennya. Memanfaatkan TI bagi seorang
guru sudah semakin urgen tampaknya, dan khusus bagi kita guru BK, banyak sekali
kreasi yang dapat dibuat dalam melayani konseli.
Dalam aplikasinya teknologi dan informasi ini lebih diarahkan
untuk membantu konseli dalam pemenuhan kebutuhan informasi terutama ketika
seorang konseli ingin melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya. Kelebihan
daripada ini, konseli lebih cepat mengakses semua informasi yang ada dan tidak
harus melakukan proses konseling secara langsung.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling
memberikan dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah semakin
mudahnya interaksi antara konselor dengan kliennya,yang tidak harus bertatap
muka dalam pelaksanaan proses bimbingan dan konseling. Teknologi informasi juga
memudahkan klien untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan pada saat itu
juga.
Dalam proses bimbingan
dan konseling masih banyak yang belum mengetahui pemanfaatan media teknologi
informasi untuk menunjang layanan bimbingan dan konseling. Konselor sekolah
tidak semuanya mengerti atau paham tentang pengguanaan internet. Padahal
internet merupakan media yang sangat efektif dalam proses layanan bimbingan dan
konseling. Untuk itu, perlu adanya suatu sosialisasi untuk meningkatkan kinerja
konselor di sekolah dalam hal memanfaatkan kemajuan teknologi informasi agar
nantinya bidang bimbingan dan konseling tidak lagi menjadi bidang layanan yang
membosankan dan menjenuhkan. Tidak hanya konselor yang perlu diberikan
sosialisasi. Para konseli yang dalam hal ini adalah siswa juga perku diberikan
suatu sosialisasi agar kemajuan teknologi informasi tersebut bisa dimanfaatkan
sesuai apa yang diharapkan. Dengan kata lain, teknologi informasi tersebut
tidak disalahgunakan untuk hal yang negatif.
Jika konselor dan
konseli sudah paham akan manfaat dan pentingnya teknologi informasi dalam
menunjang proses layanan bimbingan dan konseling, maka ke depannya bimbingan
dan konseling akan menjadi suatu bidang pendidikan yang inovatif dan efisien
berkat kemajuan teknologi informasi namun tetap tidak menghilangkan esensi dari
layanan bimbingan dan konseling itu sendiri, dikutip (http://yoezronbloon.blogspot.com,
pukul 04.32 WIB tanggal 30 Mei 2012).
BAB III
SIMPULAN
Sistem tekniologi informasi saat ini
telah berkembang dengan sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Dan adanya kemajuan teknologi
informasi tersebut, manusia dengan mudah mengakses informasi dalam belahan
dunia manapun dengan sangat cepat sehingga kebutuhan manusiapun menjadi semakin
cepat terpenuhi. Kemajuan teknologi informasi tersebut juga sangat bermanfaat dalam
bidang pendidikan. Bimbingan dan konseling sebagai salah satu aspek dalam
pendidikan juga mersakan manfaat dari kemajuan teknologi informasi tersebut. Aplikasi yang sangat nyata adalah
proses layanan bimbingan dan konseling
sudah tidak harus dengan bertatap muka, melainkan bisa dengan
menggunakan media informasi baik itu telepon maupun internet, tetapi semua itu
bukan tanpa masalah. Banyak sekali hambatan yang menjadi duri bagi kemajuan
dunia bimbingan dan konseling. Salah satunya adalah sumber daya manusianya yang
belum bisa memanfaatkan dengan baik kemajuan teknologi informasi tersebut
sehingga perrlu sosialisasi kepada konselor maupun konseli agar kedua belah
pihak bisa sama-sama memanfaatkan media teknologi informasi yang sudah maju.
DAFTAR PUSTAKA
Haag.
1996. pengertian- teknologi- informasi.
(online). http://id.shvoong.com,dikutip
pada tanggal 30 Mei 2012 pukul / 04.56
WIB.
Martin.
1999. pengertian- teknologi- informasi.
(online). http://id.shvoong.com,diku tip pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 04.56 WIB.
William,
dan Sawyer. 2003. pengertian- teknologi-
informasi. (online).hhtp://id.shvo ong.com,dikutip pada tanggal 30 Mei 2012
pukul 04.56 WIB
Pengertian-Bimbingan-Konseling.
http://zdandemak.blogsot.com,
dikutip pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 05.08 WIB
Penggunaan Internet bagi Konselor. http://ulankeyla.blogspot.com, diakses
pada tanggal 30 Mei2012 pukul 05.24 WIB
Urgensi-Ti-dalam-BK. http://yoezronbloon.blogspot.com,
pukul 04.32 WIB tanggal 30 Mei 2012
MAKALAH
URGENSI
PENGGUNAKAN TEKNOLOGI DALAM BK
Nama Kelompok:
1. Atik
Rahayu (08-500-0116)
2. Eka
Isti Anggraini (08-500-0097)
3. Endang
sulistiyorini (08-500-0071)
4. Ela
Mardiana (08-500-0084)
5. Dewi
Mariyam (08-500-0069)
6. Bambang
Sigit W (08-500-0157)
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI ADI BUANA
SURABAYA
Pagi mba Rini,
BalasHapussalam kenal..
mohon ijin untuk mempergunakan informasi dalam makalahnya dengan mencantumkan alamat blog ini...
Terima kasih...
The best titanium muzzle brake safety rims - TITanium-Arts
BalasHapusTITanium-Arts 2019 ford ecosport titanium is 토토 사이트 추천 our premium adjustable safety galaxy watch 3 titanium rims designed for corrosion titanium white acrylic paint resistant rims, including the best stainless pure titanium earrings steel rims at TITanium-Arts